PPSDK.ID – Membaca doa setelah mandi wajib merupakan kesunnahan yang dianjurkan seorang muslim dan muslimah. Seorang muslim seyogyanya membaca doa untuk dihindarkan dari bala’ atau hal yang tidak diinginkan.
Mandi wajib atau mandi besar merupakan bentuk upaya untuk menghilangkan hadas besar. Dan kita tahu, ada beberapa hal yang menyebabkan mandi besar bagi pria dan wanita.
Baca Juga : Super Gampang, Ini Cara Bikin Twibbon Ramadhan 2023/1444H
Di bawah ini bisa kamu lihat beberapa keterangan yang mewajibkan seorang diharuskan untuk melakukan mandi wajib baik pria atau wanita. Simak selengkapnya pada penjelasan berikut.
Ketahui Beberapa Hal yang Mewajibkan Mandi Wajib Bagi Laki-laki dan Perempuan
Mandi wajib adalah rangkaian amalan untuk menghilangkan hadas besar. Tidak hanya junub atau keluar air mani saja, ada beberapa keadaan yang menyebabkan seorang muslim diwajibkan melakukan mandi wajib.
Berikut beberapa hal yang menyebabkan mandi wajib/junub bagi pria dan wanita yang perlu kamu ketahui.
Setelah Berhubungan Badan Bagi Pria dan Wanita
Hal pertama yang menyebabkan seseorang harus melakukan mandi wajib adalah berhubungan badan bagi pria dan wanita. Berhubungan badan yang dimaksud adalah masuknya kemaluan laki-laki ke dalam kemaluan perempuan.
Suami istri yang telah berhubungan diwajibkan mandi junub (mandi wajib) meskipun tidak keluar air mani. Hukum melakukan mandi wajib setelah berhubungan badan tertera jelas pada hadis Rosul yang diriwayatkan Muslim, di bawah ini:
“Bila seorang lelaki duduk diantara empat potongan tubuh wanita (dua tangan dan dua kaki) dan tempat khitan (laki-laki) bertemu tempat khitan (wanita) maka sungguh wajib mandi meskipun ia tidak mengeluarkan mani,” (Hadis Riwayat Muslim)
Ulama juga menjelaskan bahwa masuknya kemaluan pria ke dalam kemaluan wanita baik jalan depan atau belakang mengharuskan mandi wajib. Keterangan ini juga berlaku pada empat madzhab (Syafii, Hanafi, Hambali, Maliki).
Keluar Air Mani Bagi Pria
Hal selanjutnya yang mewajibkan seorang muslim melakukan mandi wajib adalah keluarnya mani bagi pria dan wanita, baik karena syahwat atau tidak.
Sehingga keluarnya mani ini mutlak mewajibkan seseorang untuk melakukan mandi, baik dalam keadaan sadar atau tidak (tidur). Selama belum melakukan mandi wajib, seseorang diharamkan untuk melakukan shalat.
Namun, kamu juga perlu mengetahui perbedaan air mani dengan air wadi dan madzi. Karena ketiganya sama-sama keluar dari kemaluan pria, namun hanya satu yang mewajibkan mandi yaitu air mani.
Ciri-ciri air mani bisa dilihat dari aroma dan wujudnya. Jika cair, air mani akan cenderung berbau seperti pandan atau adonan kue. Namun ketika kering, air mani akan mirip seperti putih telur.
Sehingga jika seorang muslim mendapati keluar mani dari kemaluannya, ia diwajibkan melakukan mandi dan melakukan tata cara mandi runtut mulai dari niat dan membaca doa mandi wajib.
Baca Juga : Jadwal Puasa Ramadhan 2023 Pemerintah NU dan Muhammadiyah
Berhentinya Masa Haid Bagi Wanita
Selanjutnya, keadaan yang mengharuskan seorang muslim melakukan mandi adalah saat berhentinya masa haid bagi perempuan.
Hukum melakukan mandi wajib setelah berhentinya masa haid sudah tertera jelas dalam al Qur’an al Baqarah ayat 222. Pada ayat tersebut, ulama menafsirkan bahwa mensucikan diri yang dimaksud adalah dengan melakukan mandi wajib.
Sehingga setiap muslim juga diwajibkan untuk mengetahui keadaan ini dan juga memahami apa saja doa mandi wajib yang dianjurkan.
Setelah Terhenti Keluarnya Darah Nifas
Selain itu, keadaan yang mewajikan mandi selanjutnya adalah terentinya darah nifas. Nifas merupakan darah yang keluar dari kemaluan seorang wanita setelah melahirkan.
Seorang wanita yang telah melahirkan perlu menunggu darah (nifas) berhenti keluar, kemudian bisa melaksanakan mandi wajib. Tidak seperti darah haid, darah nifas umumnya hanya keluar beberapa saat saja setelah melahirkan.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa semua darah yang keluar setelah melahirkan dikategorikan sebagai darah nifas, dan mewajibkan mandi wajib.
Setelah Melahirkan
Keadaan lain yang mewajibkan seseorang melakukan mandi wajib adalah melahirkan. Beberapa sumber mengatakan bahwa melahirkan yang dimaksud adalah keluarnya segumpal darah atau daging dari kemaluan wanita.
Sehingga seorang wanita perlu melakukan mandi wajib untuk mensucikan diri dari hadas besar. Beberapa ulama juga mengatakan bahwa seorang wanita harus melakukan mandi wajib meskipun melahirkan secara caesar.
Akan tetapi, ada beberapa ulama yang memperbolehkan tidak mandi jika melahirkan secara caesar.
Meninggal Dunia
Selain itu, keadaan yang mewajibkan mandi adalah meninggalnya seorang muslim. Seorang muslim yang meninggal harus dimandikan dalam keadaan Islam.
Meninggalnya seseorang juga termasuk bayi yang lahir dari rahim wanita namun kemudian dimandikan. Beberapa ulama juga menyimpulkan bahwa janin yang keluar saat keguguran juga harus dimandikan dan dikuburkan dalam keadaan Islam.
Mualaf (Masuk Islam)
Seseorang juga diwajibkan melaksanakan mandi sesuai dengan tata cara yang benar jika baru masuk Islam (mualaf). Seorang yang baru masuk Islam juga disunnahkan untuk melaksanakannya dengan doa mandi wajib setelahnya.
Setelah mengetahui beberapa hal yang mewajibkan mandi, ada kalanya kamu mengetahui juga tata cara pelaksanaan mandi wajib yang baik dan benar. Mulai dari niat hingga doa mandi wajib setelah selesai mandi.
Penjelasan tata cara mandi waji yang benar bagi pria dan wanita bisa kamu dapatkan di bawah ini.
Tata Cara Mandi Wajib yang Benar dan Niatnya
Setelah mendapatkan beberapa penjelasan terkait apa saja yang mewajibkan mandi besar, tentunya kamu bertanya-tanya seperti apa pelaksanaan mandi wajib yang benar.
Karena tidak hanya dianjurkan membaca doa mandi wajib setelah pelaksanaannya, seorang muslim juga perlu mengetahui pelaksanaannya sesuai dengan agama Islam. Berikut tata cara mandi wajib dan urutannya yang benar.
Pertama, kamu bisa mulai dengan membersihkan kedua tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali.
Kedua, kamu bisa melanjutkan membersihkan anggota tubuh dari kotoran yang menempel.
Ketiga, berwudlu seperti pada umumnya membersihkan hadas kecil.
Keempat, membaca niat. Pelaksanaan mandi wajib bisa kamu mulai dengan berniat di dalam hati dengan niatan untuk membersihkan diri dari hadas besar. Namun, niat mandi juga disunnahkan untuk diucapkan dengan lisan.
Niat mandi wajib:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
“Saya berniat mandi wajib untuk menghilanhkan hadas besar dari jinabat karena Allah ta’ala”.
Ulama menjelaskan bahwa pengicapan niat mandi yang tepat adalah saat pertama kali menyiramkan air ke bagian tubuh, dan dianjurkan mulai dari atas kepala.
Kelima, lanjutkan rangkaian mandi dengan meratakan air ke seluruh anggota tubuh dengan memastikan tidak ada bagian yang terlewat dari basuhan air.
Sunnahnya, akan lebih baik kamu menyelesaikan rangkaian mandi dengan memulai membasuh anggota tubuh bagian kanan sebanyak tiga kali. Setelah membasuh anggota tubuh bagian kanan, kamu bisa melanjutkan membasuh bagian tubuh bagian kiri sebanyak tiga kali juga, hingga selesai. Mungkin itu saja ulasan kali ini, semoga membantu dan semoga bermanfaat.