PPSDK.ID – Membaca doa Iftitah menjadi salah satu kesunnahan yang dapat menyempurnakan sholat. Di dalam bacaan tersebut, terdapat banyak keutamaan termasuk untuk memohon dikabulkannya permintaan dan hajat setiap muslim.
Kesunnahan membaca do’a Iftitah itu sendiri juga sudah tercantum di beberapa dalil. Diketahui ada beberapa jenis dan macam doa iftitah yang dapat seorang muslim baca di dalam sholat. Simak selengkapnya pada ulasan berikut.
Hukum Membaca Doa Iftitah Dalam Shalat
Menjalankan kewajiban dalam konteks ibadah tentu tidak cukup untuk mendekatkan hubungan kepada Allah SWT. Melaksanakan kesunnahan juga sangat dianjurkan untuk dapat menyempurnakan setiap ibadah yang seorang muslim jalankan.
Seperti kesunnahan membaca doa iftitah di dalam shalat yang juga menyimpan banyak keutamaan di dalamnya. Kesunnahannya tertera jelas di beberapa perkataan ulama, seperti keterangan Syekh Nawawi sebagai berikut:
“Setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca ta’awudz disunnahkan membaca doa iftitah di selain shalat jenazah. Sedangkan di dalam shalat jenazah tidak disunnahkan membaca doa iftitah karena shalat jenazah dianjurkan untuk singkat dalam pelaksanaannya.” (Penjelasan kitab Nihayatu az Zain, hlm. 62).
Dalam keterangan Imam Nawawi di atas, sudah jelas bahwa hukum membaca doa iftitah adalah sunnah untuk dilakukan.
Syekh juga menerangkan bahwa letak membaca doa tersebut adalah setelah takbiratul ihram, sebelum membaca lafadz atau doa apapun. Selain itu, kesunnahan ini tidak dianjurkan pada pelaksanaan shalat jenazah karena untuk mempersingkat waktu.
Sehingga dari keterangan tersebut, tentunya kamu bisa tahu mengapa bacaan doa ini masuk ke dalam bacaan sunnah di dalam shalat.
Baca Juga : Doa Mandi Wajib Setelah Berhubungan Badan Dan Tata Caranya
Anjuran dan Keutamaan Membaca Do’a Iftitah
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kesunnahan membaca do’a iftitah adalah sangat dianjurkan untuk menyempurnakan shalat.
Jika dilihat, bacaan iftitah di dalam shalat mengandung kalimat-kalimat terpuji dan permohonan kepada Allah SWT.
Pada kalimat pertama di dalam do’a iftitah, bisa kamu lihat bahwa terdapat beberapa kalimat pujian atas kebesaran Allah SWT ‘Allah Maha Besar, Allah Maha Suci’. Yang dimana, puji-pujian merupakan hal yang harus ada di dalam suatu doa agar dapat dikabulkan.
Selanjutnya, kalimat kedua mengandung ungkapan menengadahkan diri kepada Allah. “Ku tengadahkan wajahku kepada dzat pencipta langit dan bumi…” adalah bentuk merendahkan diri dan kesadaran bahwa kita (umat manusia) adalah makhluk yang tidak bisa apa-apa.
Kalimat tersebut dimaksudkan untuk mengagungkan Allah SWT atas semua kekuasaan dan kebesarannya di semua alam semesta. Yang dimana, hal ini juga menjadi aspek penting di dalam doa agar mudah terijabah.
Begitu juga pada kalimat doa ketiga yang dimaksudkan sebagai bentuk memantapkan diri bahwa semua bentuk ibadah hanya semata untuk Allah SWT. Sehingga melihat dari isi doa tersebut, kita bisa tahu mengapa bacaan doa Iftitah masuk ke dalam kesunnahan dan dapat menyempurnakan shalat.
Namun seorang muslim juga perlu tahu, bahwa kesunnahan membaca do’a Iftitah memiliki beberapa syarat. Yang dimana jika syarat tersebut tidak terpenuhi, maka membuat kesunnahan membaca doa ini menjadi hilang.
Berikut beberapa syarat kesunnahan membaca do’a Iftitah menurut Syekh Nawawi:
- Sunnah membaca selain pada pelaksanaan sholat jenazah
- Sunnah membaca, jika memungkinkan tidak ketinggalan bacaan al Fatihah imam
- Sunnah membaca, jika shalat dalam waktu yang tidak mepet
- Sunnag membaca, jika belum membaca bacaan apapun setelah takbiratul ihram
Hukum kesunnahan membaca do’a iftitah di atas dikutip dari laman NU Online berdasarkan keterangan Syekh Nawawi pada karangan kitabnya.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa hukum membaca doa ini tidak disunnahkan dalam beberapa keadaan, seperti mepetnya waktu shalat atau untuk mengejar waktu dalam pelaksanaan shalat jenazah.
Beberapa Macam Doa Iftitah
Setelah mengetahui hukum membaca do’a Iftitah, tentunya kamu sudah memahami kapan bacaan doa ini disunnahkan untuk membacanya.
Rosulullah juga pernah mengajarkan beberapa pilihan bacaan doa Iftitah dalam sholat. Di antaranya terdapat beberapa versi doa, seperti doa yang lebih pendek atau versi panjangnya.
Sehingga seorang muslim bisa menyesuaikan kembali ingin membaca versi doa yang mana dengan menyesuaikan kondisi masing-masing. Langsung saja, berikut beberapa macam bacaan doa Iftitah.
1. Doa Iftitah Versi Pendek
Doa pertama:
الْحَمْدُ لِلهِ حَمْداً كَثِيْراً طَيِّباً مُبَارَكاً فِيْهِ
“Alhamdulillaahi hamdan katsiroo, thoyyiban mubaarokan fiihi”
Doa kedua:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْراً وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْراً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا
“Allaahu akbar kabiiroo wal hamdu lillaahi katsiiroo wasubhaanallaahi bukrotan wa ashiilaa”
Artinya: “Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyak pujian. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore.”
2. Doa Iftitah Versi Panjang
Mengutip dari laman NU Online, bacaan Iftitah versi panjang berbunyi:
وجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيْفاً مُسْلِماً وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ إِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
“wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal arha hanifam muslimaw wa ma ana minal musyrikin. Inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin la syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin”
Artinya: “Kuhadapkan wajahku kepada zat yang mencipta langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah. Dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup dan matiku semata hanya untuk Allah Tuhan Semua Alam, tiada sekutu bagi-Nya. Dan begitulah aku diperintahkan dan aku dari golongan orang muslim.”
3. Do’a Iftitah dalam Bacaan Sholat
Bacaan doa iftitah dalam sholat latin dan arab:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْراً وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْراً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا
أنى وجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيْفاً مُسْلِماً وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ إِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
“Allaahu akbar kabiiroo wal hamdu lillaahi katsiiroo wasubhaanallaahi bukrotan wa ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal arha hanifam muslimaw wa ma ana minal musyrikin. Inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin la syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin”
Artinya: “Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyak pujian. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan wajahku kepada zat yang mencipta langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah. Dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup dan matiku semata hanya untuk Allah Tuhan Semua Alam, tiada sekutu bagi-Nya. Dan begitulah aku diperintahkan dan aku dari golongan orang muslim.”
Itulah di atas beberapa macam doa Iftitah yang bisa kamu hapalkan. Mengingat anjuran dan kesunnahan dalam membacanya, setiap muslim tentu bisa menyempurnakan ibadah shalatnya.
Mungkin itu saja ulasan kali ini, semoga membantu dan semoga bermanfaat.